kita gak sebenar benarnya sedang menghadapi perang besar yang dikatakan oleh rasul.
setiap tahun , ramadhan selalu datang
dibulan itu juga hampir semuanya berubah.
jam buka toko
tirai tirai rumah makan diperbesar
jam masuk sekolah
jam pulang sekolah
spesial
saking spesialnya, ternyata tanpa disadari. orang Indonesia tidak lagi tahu ramadhan yang sesungguhnya itu kayak gimana.
gw salut buat muslim-muslim di eropa.
mereka ramadhan juga puasa kayak biasanya.
namun disana ya mau bulan apa juga yang gitu gitu aja.
ga ada euforia kayak di Indonesah
tapi ya begitulah seharusnya ramadhan.
ketika semua orang makan sembarang tempat
ketika semua orang bekerja dengan waktu sebenarnya
ketika semua orang buka toko suka suka mereka
dan dengan tenang masak masak dengan aroma yang sedap
tanpa takut diserang gerombolan kostum putih putih
tapi di negara demokrasi tempat gw tinggal, malah yang mayoritas megang banget.
kenapa harus dibangunin lewat mesjid
kenapa imsakiyah juga harus ditandain lewat mesjid
kenapa gak pakek alarm
kenapa gak inget inget sendiri
orang indonesia terlalu manja
padahal di negara yang dimana yang puasa adalah minoritas. adzan pun gak ada.\
apalagi kadang siangnya bisa sampe 15 jam.
dibanding kita yang seiprit ?
kira-kira tertarik nyoba puasa a la eropa gak ya menteri agama nya ?
No comments:
Post a Comment