Di serbu dua brand dengan harga murah, Aice dan Glico yang rasanya enak pastinya mengguncang Walls dan Campina. Pertengahan 2017 Indoeskrim Meiji pun muncul ke permukaan dengan style iklan a la sinetron-kolosal-dubbingan-Indosiar ikut serta meramaikan industri per-eskriman.
Di tengah keramaian tersebut Diamond duduk manis menjadi andalan menu eskrim di cafe - cafe.
Aice dan Glico pastinya punya untung yang besar karena masuk ke dalam blantika eskrim Indonesia tanpa iklan sama sekali. Cukup placement kulkas ke minimarket dan beberapa warung tetangga terkemuka ( di Jogja juga dijual di Kompak : Tempat Potong Rambut)
Sementara itu Campina dan Walls terlihat kurang siap dengan susupan Aice dan Glico. Selain dingin (yha), 2 pendatang baru ini punya beberapa rasa yang unik dan enak. Namun selain dari faktor itu semua, yang paling penting adalah : Mure
Glico punya eskrim seharga 1500 yang mana dulu terakhir terjadi tahun 2010. Aice juga punya eskrim serupa dengan harga 2000 rupiah.
Menanggapi 2 anak kemarin sore, Campina mengeluarkan eskrim cup dengan kemasan yang cute dan jendol-jendol.
Walls sendiri masih berinovasi dengan beberapa rasa baru yang mungkin sudah direncanakan sebelumnya. Kemudian 17 Agustus turut merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dengan launching Eskrim roti-rotian rasa strawberry - Vanila (merah putih) dan kemudian menutup 2017 dengan elegab mengakui keunggulan Glico dan Aice.
2018 tak dinyana Walls membuka tahun dengan mendorong produk klasik, primadona pada masanya : Ice Cream Chocolate Magma. Produk yang seumuran dengan Eskrim Pelangi ini kembali memiliki iklan personal setelah selama ini iklan Walls didominasi Magnum dan produk-produk rasa baru. Seonggok eskrim yang seperti terlupakan tetapi selalu jadi pilihan.
Dengan harga 2000 rupiah ( sempat menembus harga 3300) tentunya dengan predikat Walls, kekuatan iklan dan rasa yang enak tentunya akan mampu mendulang aktivitas pembelian yang baik ketimbang 2 eskrim kemarin sore yang tak pernah muncul namanya di media manapun. Terlebih lagi Aice sempat memiliki reputasi buruk perihal sikap mereka terhadap karyawan mereka sendiri.
Berikut cerita sensasi dingin - dingin di Indonesia, Bagaimana sikap perusahaan berusia 26 tahun menyikapi junior-juniornya yang masih alay, caper dan mencari jati diri. Info aja, musim hujan makan eskrim tetep enak.
No comments:
Post a Comment