kecenderungan manusia menyukai sebuah band terkadang hanya karena, lagu-lagu yang ada adalah yang dibutuhkan dari manusia tersebut.
misalnya gw sendiri, entah mengapa gw lagi suka dengerin rafi and the beat.
ya kalo dipikir emang gw lagi butuh hal yang seperti ini.
uniknya banyak manusia yang menyiksa diri. dia tahu bahwa hatinya pasti akan goyah bila mendengarkan lagu tersebut, namun tetap didengarkan
contohnya, jam 1 pagi dengerin adele di loop satu album pasca ngegep pacar jalan sama sahabat sendiri.
menggali kubur sendiri sambil menyelam hisap ganja
selabil-labilnya manusia, ya ada pengaruh dari temen.
satu orang dengerin level 42 ato gak incognito, tiba-tiba sekomplek suka jazz
ato gak jaman-jamannya jeans berwarna macam fixie
gw ga ngerti tiba-tiba ada sekelompok pemuda pake jas ujan warna kuning, kribo dan ada perempuannya juga sintal-sintal pake legging rambut berponi buat nonton the upstrairs.
yang paling elegan adalah pengaruh orang tua.
karena dari kecil dijejelin lagu-lagi orkestra, maka kehidupannya pun ga jauh dari biola atau flute.
ya piano dulu lah pas masi kecil.
namun pengaruh orang tua biasanya gak sampe umur 15.
umur 12 biasanya sang anak akan udah punya referensi musik yang apik. dan berpengaruh pada kehidupan sma nya yang penuh dengan latihan band, aransemen, dan ikut festival band dan ikut indomie jingle dare.
tapi paling ngga, selera dan aliran mereka mantap lah
gw sendiri bingung akan kehidupan menikmati musik.
masih selalu mencari-cari hal baru khususnya lokal.
band luar masih dinikmati sih. tapi blantika musik indonesia lebih menarik untuk dinikmati, sekaligus mengejar passion gw untuk jadi penyelenggara acara dengan pengisi band-band dahsyat di indonesia.
mantap lah
jaya lah
di panggung kita berjaya
No comments:
Post a Comment