terlalu khawatir dengan masa depan versi gw ternyata dirasa berlebihan. positifnya gw agak lebih akan menerima tantangan di sekitar gw. tapi sayangnya gw menjauh dari yang sudah jauh. satu garis memang, gw khawatir dengan masa depan gw karena dia yang jauh. kalo gw terlalu santai dan punya waktu luang yang banyak untuk dia yang jauh, salah juga. masa depan gw gimana.. sindrom umur 20 ini terus melekat sejak dua tahun yang lalu. ketika gw tersadarkan bahwa gw akan bukan apa-apa tanpa menerima pengalaman ini-itu.
sayangnya gw gak seimbang antara yang masa depan dengan yang gw sayang. keseimbangan itu memang sulit tapi itu udah jadi kewajiban gw atas MOU yang udah gw tanda tangan dengan perkataan gw sendiri satu tahun yang lalu.
ya, lanang ki sing di cekel ya omongane der...
No comments:
Post a Comment