satu hari setelah natal
di meja-kursi baru di kampus biru
bertemu adik angkatan baru
wanita berplatina
wanita berplatina
yang senang bicara dengan seru.
ia datang menenteng tas coklat
telepon genggam dan sebilah dompet
seperti detektif tangan ini tak henti membongkar sebuah dompet
telepon genggam dan sebilah dompet
seperti detektif tangan ini tak henti membongkar sebuah dompet
ternyata itu bukan sekedar dompet
ada rahasia didalam dompet
tepatnya...
ada masa lalu didalam dompet
ukurannya jauh 200 kali lipat dari ukuran si dompet
masa lalu itu terlipat rapi dengan tanda hati kecil
si adik kecil panik dan nyalinya mengecil
diambil dengan sigap si kertas kecil
dengan tangannya yang yang juga kecil
hap...
ia mengunyah masa lalunya dengan gigi-giginya yang tajam
ia tak tahan lagi melihat lipatan-lipatan itu yang ujungnya tajam
ketika tangan ini mencoba meraih di balik mulutnya ia berlari dengan mata tajam
menuju ke ujung kantin di tikungan tajam
masa lalu sudah tercampur enzim
juga sampah yang tak lazim
No comments:
Post a Comment