JANGER 1897 SAKA
Jangi janger
sengsengin sengseng janger (2x)
serere nyoman ngeyorin
kelap - kelap ngalap bunga
langsing lanjar pamulune nyandat gading
jaman edan mejangeran
sariang ngentu rota roti
Lagu janger dinyanyikan buat bersantai (-santai)
agar segar jiwa - raga yang telah lunglai
Mari kita menari janger agar lupa segala duka
mari kita menyanyi janger agar hilang segala lara
Dulu memahat buat menghias pura (-puri)
dulu menari dengan sepenuh hati
Sekarang memahat untuk pelancong mancanegari
Sekarang menari turut cita turis luar negeri
Tari Legong jaman masyhurnya di Saba (-Kedaton)
dipersingkat demi selera penonton
Wingit barong dan tari keris sering sekedar tontonan turis
kekhusukan upacara melins sering terganggu jepret lampu blitz.
Onde-onde dari Cisalak, berkonde Jawa rambut disasak
Ondenya masakan Semarang, konde sasakan mode sekarang
Art shop megah berleret memagar sawah ( Cak he he )
Cottage mewah berjajar dipantai indah
Karya - cipta nan elok - indah ditantang alam modernisasi
Permai alam mulai punah karena gersang rasa mandiri
Boleh saja bersikap selalu ramah (-tamah)
bukanlah berarti bangsa kita murah
Kalau kawan tah berhati-hati bis punah budaya asli
Kalau punah budaya asli harga diri tak ada lagi
(harga diri tak ada lagi maka tak dapat berbangga hati)
=oOo=
Durasi 8:27"
Lagu/Syair : tanpa nama + Guruh Sukarno Putra
Saduran : Guruh - Roni - Trisutji
Jakarta 1975
No comments:
Post a Comment