beberapa waktu sebelum berganti kalender.
ada suatu bentuk penyadaran yang menghampiri gw.
bentuknya beragam. terlalu beragam.
karena beberapa cuma berupa perasaan aja.
sisanya bersliweran di sekitar gw.
entah itu tweet-lah, tulisan di blog lah, nguping pembicaraan orang lah.
dan lainnya.
cerita berawal Derry muda, di awal tahun 2006 secara mengejutkan bisa diterima di sekolah menengah atas ternama di Daerah Khusus Ibukota. Ya banyak orang kaget dan menganggap gw keren dan pintar karena bisa keterima disana. padahal gw ga tau kalo SMA gw itu ternyata favorit.
gw menganggap itu sebuah keberuntungan belaka. ya mau gimana lagi. bisa-bisanya seorang Derry muda dari Sekolah Menengah Pertama yang entah berantah, bahkan angkatan gw adalah angkatan terakhir di sekolah itu yang artinya kini sudah tutup dan lagi-lagi bahkan sudah berganti nama, bisa keterima di SMA unggulan dan favorit. bahkan yang SMP di DKI Jakarta aja malah ga dapet.
itu keberuntungan.
menurut gw.
saat itu.
lagi-lagi tiga tahun berikutnya.
Derry remaja, keterima di Universitas nomor satu di Indonesia versi internetnya. sebenernya gw pengen di UI sih. secara itu kampus paling bergengsi. walaupun bukan kampusnya orang berdasi.
semua anak di SMA gw kepengen masuk UI semua.
untuk anak IPA beberapa tentunya ITB menjadi pilihan utama.
gw pun ga tau kalo ternyata UGM itu paling dicari manusia sejagat.
setelah di hari jumat pengumuman SIMAK UI gw gagal. hari minggu gw harus tes UTUL UGM di SMA Negeri 3 Jakarta, Setiabudi. karena kegagalan gw masuk UI. gw lampiaskan dengan futsalan dengan teman-teman. gw sama sekali ga belajar untuk masuk ke UGM.
ketika gw menghadapi tes masuk UGM. semua soal ternyata adalah terlalu mudah. apalagi sejarah. hampir semua gw isi. matematika gw isi banyak. begitu pula mata ujian lainnya.
bahkan gw selesai cepat.
sampe sempet-sempetnya gw gambar orang-orang yang ikut ujian di ruangan gw.
terlalu ajaib.
gw keterima di Universitas Gadjah Mada.
dan gw masih menganggap itu hanya keberuntungan.
keberuntungan itu asalnya darimana entah.
lalu disaat penyegaran kembali jiwa dan raga gw di awal tahun ini.
salah satu teman berkata. bahwa intinya
"tidak ada yang kebetulan, jika ada keberuntungan menimpa....
itu adalah doa ibuku yang tidak aku ketahui"
dan sejak itu gw ga pernah percaya apapun tentang keberuntungan dan kebetulan.
gw percaya keberadaan zat yang menciptakan gw dengan segala kenikmatan yang ada.
maka gw harus percaya.
bahwa semua yang menimpa gw.
entah baik
entah buruk
adalah skenarionya.
skenarionya yang terlalu sempurna.
ada drama
ada horror
ada komedi
dan seterusnya.
No comments:
Post a Comment