Pinguin Berbulu Domba
"kuch kuch hotta hai"
laut asin yang damai nan tentram. terkadang ada teratai mengapung diatasnya. lumba-lumba menari-menari layaknya iklan Indosiar. asinnya laut tak membuat awak kapal ragu untuk meminum air laut. karena kata nenek moyang rakyat hindia yang adalah pelaut. obat mujarab seorang pelaut, selain wanita adalah keringat poseidon yang tak lain adalah air laut yang sering mereka pakai untuk membasuh luka-luka perang. khasiatnya tak terlawankan. mereka cepat sembuh dan dapat kembali perang dengan sehat.
perjalanan menuju kitab impian masih lama.
di atas kursi sofa empuk ditengah kapal, pinguin berbulu domba dan dua rekrutannya, elang codet beserta nenek bergayung sakti sedang bercengkrama sambil selalu sedia bersiap untuk melawan musuh level kedua. mereka penasaran tiada tara.
sambil menyisir bulu-bulu didadanya pinguin berbulu domba tak lepas konsentrasinya untuk siap siaga melawan nantinya.
nenek bergayung sakti sudah mendengar suara asing dari gayungnya. elang codet pun begitu. ada sosok aneh dibalik kabut tebal didepan kapal cahaya kemilau. seluruh awak siap melawan dan ternyata, benar. ada tamu baru untuk kapal cahaya kemilau...
"PINGUIN BERBULU DOMBA, SAYA HANYA MELAYANI 3 LAWAN 3, SIAPKAN TENAGA TERBAIKMU"
ujar suara cempreng dibalik kabut itu
semua awak bergetar kakinya, beberapa kencing celana tanpa ampun.
bersambung...
No comments:
Post a Comment