victims

Friday, January 31, 2014

ngilu

menulis tanpa beban ini disponsori oleh Ardi Wilda yang dahulu sering chat gw di FB ataupun YM.

"kowe watu der"

dulu ini pernah gw tulis sih. tapi gw tulis lagi aja biar makin tenar. naikin SEO Ardi Wilda dan kaitannya dengan tulis-menulis.

Ardi Wilda atau akrab dipanggil Awe, mungkin bisa dikatakan sebagai orang kedua yang bikin gw keranjingan tulis-menulis di blog. Orang pertama itu dosen gw yang lebih sering nulis di Notes Facebook.

Ya si Awe memang ga buka kursus nulis atau semacamnya, tapi sering-sering ngobrol sama doi makin besar keinginannya untuk ga berhenti nulis. Bahkan ketika ga ada bahan untuk nulis, ya celah kenapa kita ga bisa nulis itu juga bisa jadi tulisan.

Walaupun gw sering direndahkan derajatnya serta kedudukannya di social media tapi gw tetap setia mencintai Awe layaknya Erick Thohir mencintai Inter Milan.

i lop yu kak awe. muah muah muah.

Naikan bukit

Ketika Blok M menjadi Bloem.
Ketika Lebak Bulus menjadi Bulus.
Ketika Slipi menjadi Lipi.
Ketika Pondok Labu menjadi Labu.
Ketika Ciputat menjadi Putat.
Ketika Pamulang menjadi Mulang.
Ketika Jombang menjadi Nyombang.

koin adalah kunci.
ketukan di atap adalah penolong.
Dengkul bersentuhan bukan halangan.
Handuk putih melintang di leher hitam sang juru kendara.

Tidak sedikit yang mereka dustai.
Janji di depan mereka ingkari.
Mereka bilang akan segera bergegas.
Namun ternyata menunggu korban lain untuk mereka gembala menuju rumahnya.

-

Tahun baru... CINA !

Dulu ada temen SD-SMP gw namanya Vincent, Vincent Lee. Dia lelaki keturunan tionghoa. Doi punya nama Cina juga yang gw udah lupa namanya siapa.
Gw inget dulu pas kelas dua SD, kelas dibagi dua. kelas pagi sama kelas siang karena ruang kelas yang tidak memadai. Dulu pernah digabung, tapi ternyata jadi semacam sekolah inpres. Jadi cara itu dihindari.

Vincent itu kelas pagi. Doi duduk di samping kaca persis di mana anak-anak siang lagi nunggu kelas bubaran. entah siapa yang memulai tiba-tiba sekelompok anak berteriak

"Vincent Lee.. Vincent Cina.."
"Vincent Lee.. Vincent Cina.."
"Vincent Lee.. Vincent Cina.."
"Vincent Lee.. Vincent Cina.."

Entah berapa kali. 
Gw kelas dua SD itu berarti tahun 1998.
betapa sensitif ras yang dimiliki si Vincent waktu itu.
gw sampe ga ngerti kenapa warung-warung, ruko-ruko ga luput bertuliskan

"MILIK PRIBUMI"

praktek tadi untungnya dilakukan oleh sekelompok anak SD yang mereka otaknya belum baik tumbuh kembangnya. mereka mungkin asal sebut aja karena si Vincent memang sipitnya ketara dan emang bully-able banget sih waktu itu. Ada Cina lain dikelas itu tapi dia ga ikut dicerca seperti layaknya Vincent. Semoga waktu itu memang cuma pada iseng aja.

gw pribadi ga tau apa-apa tentang peristiwa 1998 yang ternyata ada hubungannya dengan "pembersihan" etnis Cina di kota-kota besar di Indonesia  yang entah siapapun itu provokatornya walaupun ada juga yang dikotori harga dirinya, hingga akhirnya gw liat di internet. mau nonton TV. TV isinya berita. Tahun segitu gw mana tertarik yang namanya berita. Gw cuma hafal perkalian, pembagian dan jadwal film anak-anak aja.

Cerita paling menarik dari tahun 1998 waktu itu adalah cerita temen-temen gw yang bilang bahwa ada Tank Baja di Pasar Ciputat, Pasar ternama dekat rumah gw. Serta cerita lainnya berupa Paman gw di Taman Puring yang menampung barang-barang jarahan waktu kerusuhan 1998 waktu itu. Salah satunya adalah Sign MCD.


Kini Vincent sudah lulus kuliah.
Hidupnya damai kini.
dan gw masih berteman dengan dia hingga sekarang.
walaupun gw bukan Cina dan belum lulus kuliah.

Thursday, January 30, 2014

Jam 6 masih terang.

Lusa sudah bukan lagi Januari.
gw rasa kini waktu sedang di kejar entah apalah itu.
entah kenapa lebih cepat. cepat-cepat asal selamat.

Teman satu lingkungan gw satu per-satu pindah domisilinya.
menyempit waktu lenggangnya dan pastinya berlimpah cerita barunya.

Sedangkan gw masih teronggok bersama Griffin dan Effendy di atas meja kayu Universitas Negeri ini.
untungnya masih ada kerabat satu nasib yang rela bersama membangun negeri dengan cara yang agak berbeda. Walau kita tahu bahwa kita sedang menumpuk dosa dengan menghabiskan jatah 40% anggaran subsidi pendidikan yang diberikan pemerintah, paling tidak ada niatan untuk terus melanjutkan formalitas ini demi nama yang lebih panjang saat undangan nikahan nanti.

Waktu kini berlari. Mungkin terkena imbas demam lari yang kini sedang marak. Mungkin juga memang sebenarnya gw yang terlalu lamban. Lamban asal selamat. Selamat sampau tujuan. 

Ya walaupun tujuannya kini sudah berkurang satu.
Tapi demi sang pencipta, negara dan orang tua semoga cukup sebagai motor walau renta tenaganya.

Ada juga yang mau jadi motor ?
ah sini gw bonceng aja...

kita menuju masa depan.

Thursday, January 16, 2014

siang siang maling seng

ponsel gw baterenya dalam kondisi kritis.
tapi kini gw tak ambil pusing lagi. habis biarlah habis.
karena tak ada lagi yang naik pitam kalau sulit dihubungi lewat jalur pribadi.
tapi ambil pusing pun lebih bahagia sepertinya.
asalkan jangan ambil pacar orang lain.
bisa berujung rompi oranye nanti.
karena mengambil yang bukan miliknya itupun masuk kedalam kategori korupsi.
jadi mereka yang suka tikung-tikung tentunya tubuhnya halal ditangkap komisi pemberantas korupsi.

siang ini jogja berawan. awannya tebal-tebal.
lebih tebal dari alis Angel Lelga.
mungkin malam ini hujan. walaupun warganya tak berharap hujan diwaktu produktif (7pagi-10malam)
ya gw pun ga mau hujan itu terjadi. gerimis tak apa asalkan gerimis a la Korea.

Manado banjir, Jakarta banjir
mungkin langit terlalu bersedih.
Sinabung meletus
mungkin bumi sedang marah.
siang-siang di Daerah Istimewa Yogyakarta.
hujan saja mengeluh.
bersyukur.

Wednesday, January 15, 2014

Keni

Semenjak setahun lalu memang begini.
kinerjanya lemah dan mudah goyah.
kini dia goyah lagi, tapi semoga bukan hal yang berat.
karena di depan mata masih ada hal yang harus saya lakukan.

kaki kanan ini, tepatnya lutut sepertinya salah urat.
namun belum sempat di sentuh oleh jari-jari fisioterapi.

mohon doa restunya agar saya bisa kembali mengotori pakaian dan sepatu saya ini.

Bebek

Semenjak awal desember gw jadi lebih cerewet dari biasanya.
ya maaf. memang begitu sudah dari sananya.
bokap-nyokap gw juga cerewet. jadi kalo anaknya juga cerewet ya makelum.

oh iya di deket kost gw mau ada dibangun apartemen.

tata kotanya udah ga ketara kebodohannya. harus segera keluar dari kota ini sepertinya.
walaupun gw tau mau dimanapun raga gw berada, pastinya separuh pikiran gw ada di kota ini.

memang butuh gubernur yang sebenarnya gubernur provinsi istimewa ini.
maaf ya para penjaga keistimewaan, tapi mau gak mau memang begitu.
biarlah sultan menjadi lambang keistimewaan, namun kebijakan haruslah berasal dari mereka yang memang belajar banyak tentang kebijakan publik dan turunannya.

semoga tetap nyaman agar tak hilang rasa istimewanya.

Monday, January 6, 2014

jadi..

karena galau 
maka penulis blog ini sulit untuk menulis blog.
karena kalau curhat di blog nanti jadinya goblog.
baiknya kalau mau tau cerita tentang sang penulis blog.
lewat mini-blog bisa. atau lewat jalur pribadi di Line atau SMS aja.
ceritanya jogja lagi ujan lagi nih.
padahal kemaren sempet hangat seharian.
jadi ini musim apa ya sebenarnya ?
kok cuaca bisa galau.
kirain gw doang yang bisa galau.
misteri apakah ini ?
ya ampun.
jam segini gw masih di kantor ngerjain sesuatu yang penting tentunya.
menyangkut hajat hidup orang banyak.
ya ampun gw malah nulis di sini. 
ya begitu deh. namanya juga terombang-ambing hidupnya.
jadi gampang kena flu nih gw.


Wednesday, January 1, 2014

akhirnya-akhir

2013 sudah habis masa baktinya terhadap dunia.
kini waktunya 2014 unjuk gigi setelah milyaran tahun menunggu.
2014 adalah tahun pengharapan gw. dimana ada satu hal yang harus terjadi. wisuda gw.
selain itu gw juga masih ada keinginan membela kampus gw di Lapangan Lodaya, Bandung.
hal lainnya belum terpikirkan gw akan bagaimana jadinya.

gw cuma berharap 2014 adalah tahun yang baik, walaupun sudah menunggu lama.
menunggu memang agak gak enak. Adhitia Sofyan pun juga bilang begitu.
tapi semoga mood 2014 tetap bagus di 365 hari yang ia punya.

seize the year.