victims

Sunday, June 21, 2015

Tanya Derry Sebelum Membeli : Poporon V Walens Choco Soes

Baru kali ini saya mengadakan perbandingan dua produk yang serupa. kini ada dua cemilan fenomenal yang merupakan satu dari seratus cemilan lebaran yang cepat habis yaitu sus kering isi cokelat. snek ini hadir dalam bentuk kiloan atau curah di beberapa pasar, namun ada brand yang melirik keberhasilan dari penciptaan snek ini dan mengemasnya dengan apik serta didistribusikan dengan masif ke banyak pasar swalayan.

kita mulai sang penantang Meiji Poporon.
Meiji Poporon diproduksi oleh PT Ceres Meiji Indotama di Karawang dalam lisensi Meiji Jepang. Meiji merupakan perusahaan yang besar di Jepang karena membawahi banyak anak pabrik dari hulu ke hilir. Dengan packaging yang ceria penuh warna, Meiji Poporon menentukan targetnya berupa manusia muda berwarna senang berkumpul dan bermain. walau sekilas seperti anak-anak namun bungkus Meiji Poporon yang ciamik ini cukup luas targetnya dari anak-anak hingga orang dewasa.


Penentuan jenis produk berupa sus isi cokelat sendiri sudah menjadi hal yang unik. sebelumnya hello panda sudah mendahului siapapun dalam model makanan ringan seperti kue sus ini.  Hasilnya pun lumayan dan hingga kini hello panda masih bertahan dan berhadiah mainan.

Meiji Poporon dengan produk yang menarik dan packaging yang asik cukup menjadi saingan yang berat bagi Walens Choco Soes di seberang sana.

Walens Choco Soes diproduksi oleh Nissin, perusahaan makanan yang juga dari Jepang yang sudah lebih dulu menginvasi warung-warung di Indonesia dengan wafer bergambar geng sepeda. Walens Choco Soes diproduksi di Semarang oleh Nissin Biscuit Indonesia. Belum diketahui oleh penulis, apakah ada hubungan antara Nissin Biscuit Indonesia dan Nissin Foods Holding.

Walens Choco Shoes memiliki packaging yang lebih umum dan konservatif selayaknya brand lawas Indonesia lainnya yang mempertahankan satu trademark yang mungkin tidak akan diubah.

selain tampil dengan kemasan di atas, Walens Choco Soes juga mengeluarkan versi mininya, tanpa wadah plastiknya. untuk di supermarket Walens juga tersedia di dalam kotak kaleng besar.

dari ceritaperut.blogspot.com


Walens dan Poporon berada di jejeran etalase yang sama. Mereka jelas saling bersaing karena kesamaan produk dan harga yang juga bersaing. Besar produk pun hampir sama. Hanya saja Poporon terlihat lebih besar ketimbang Walens.

Persaingan keduanya cukup ketat, Poporon hadir dengan kemasan yang penuh warna keceriaan dan dinamis untuk menarik pembeli ditambah lagi aksen Jepang yang membuat makanan ringan ini semakin cute. sedangkan Walens datang dengan latar belakang dan sejarah Nissin yang sudah menusantara. Walens datang dengan sifat bahwa yang lama bertahan berarti sudah teruji kualitas dan rasanya.

Masalah harga mereka sangat bersaing dan terus berubah-ubah. dulu Walens ketika tanpa saingan sempat menyentuh harga 7900 rupiah, kini dengan adanya Poporon, Walens terus mencari posisi dengan harga Poporon. Poporon sempat sentuh harga 8000an dan Walens selalu dibawahnya sedikit.

Dengan harga yang mahal sebenarnya itu menjadi posisi tawar tersendiri bagi Poporon untuk menjadi makanan ringan soes yang "lebih". Walens sendiri memiliki strategi sendiri yakni dengan membuat varian rasa Blueberry yang mana Poporon tidak miliki.

Rasanya Gimana Der ?

secara rasa Walens dan Poporon memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang mana itu kembali kepada pembeli, soes model manakah yang disukai.

dimulai dari Poporon. Poporon memiliki soes yang bersih licin, warna soesnya keemasan memanggil untuk disantap ketika membuka bungkusnya. Coklat soesnya rapi ada di dalam soesnya sehingga tidak mengotori tangan ketika memakannya.

Berbeda dengan Walens, Walens memiliki isi yang cukup tebal ketimbang Poporon. Isi dari Walens terkadang mengotori soes yang lain karena keluar dari lubangnya sehingga terkadang cokelatnya mengotori tangan. Walens memiliki warna lebih gelap ketimbang Poporon dan Walens lebih basah / berminyak ketimbang Poporon.

Soal rasa keduanya enak (ya iya lah) namun preferensi ada dalam mood, ingin yang isinya tebal tinggal ambil Walens ingin yang kriuk dengan cokelat yang tidak terlalu banyak silahkan ambil Poporon.

Sunday, June 7, 2015

Tanya Derry Sebelum Membeli : Milko Susu Sereal Rasa Cokelat

Di sebuah minimarket saya dipertemukan kembali oleh sebuah hal yang cukup menarik. Kali ini saya akan menulis tentang sebuah minuman yang saya temukan di pojok kiri bawah lemari es. Tempatnya terpencil dan sepertinya saya orang pertama yang membelinya.

PT Milko Beverages Industry, berpabrik di Bogor memproduksi berbagai jenis olahan susu, khususnya untuk anak-anak. Beberapa produknya ialah Milky Moo Susu Steril, Milky Fruity, Milky Day, Milky Moo Snack Susu Manis dan yang terakhir dan Saya akan presentasikan ialah, Milko Susu Sereal.

Milko Susu Sereal memiliki botol yang besarnya mirip dengan air mineral gelas, minuman ini didesain untuk dapat menunda lapar setelah dikonsumsi sehingga walau ukurannya kecil diharapkan dapat menunda lapar konsumen.

Milko Susu Sereal memiliki dua rasa, yakni rasa kacang hijau dan rasa cokelat, dua rasa yang sering dipakai untuk perisa minuman atau makanan yang siap seduh untuk sarapan atau penambah tenaga. Desain botol Milko cukup dewasa jika dibandingkan dengan produknya yang lain yang memang ditujukan untuk anak-anak. Namun di produk ini Milko seperti memang ditujukan untuk mereka yang sudah memiliki aktivitas lebih yang membuat waktu makan sangat sempit sehingga dengan satu botol Milko cukup untuk menahan lapar hingga datang waktunya untuk santap siang, pagi atau malam.

Minuman mengenyangkan  dulu diawali oleh Okky Jelly Drink yang segmentasinya agak gamang karena tidak jelas untuk siapa, anak-anak atau orang dewasa-bekerja-menengah kebawah. Jauh sebelum itu, Energen sudah mewarnai waktu sarapan masyarakat Indonesia dengan berbagai rasa yang menurut saya cukup enak walau kurang praktis karena harus diseduh. Cimory dengan Susu kedelai yang cukup mengenyangkan mampu menembus benak masyarakat. Selain karena rasanya enak, namun memang minuman ini sangat padat sehingga mengenyangkan. 

Milko hadir dengan harga yang lebih murah, cukup 5.300 rupiah, kira-kira 2.700 lebih murah dari Cimory mencoba membuat khasiat yang sama yaitu menyehatkan dan mengenyangkan. Namun segmentasinya agak berbeda. Cimory Susu Kedelai memiliki kemasan yang lebih feminim karena khalayak primer yang dituju ialah perempuan, Milko Susu Sereal memiliki kemasan yang lebih umum, tidak menuju pada pasar yang spesifik, hanya dengan keunggulannya Milko bersaing.

Disamping itu di situs resminya juga terdapat beberapa kandungan yang dimiliki Milko Susu Sereal, seperti Protein, Kolin, Asam Folat, Magnesium, Seng dan seterusnya.

Rasanya Gimana Der ?

Saya sebenarnya sudah mencoba kedua rasa, dan rasa yang saya rekomendasikan adalah rasa Cokelat. Minuman ini enak diminum dingin, rasa cokelat dan manisnya tidak tertinggal ditenggorokan dan nyaman ketika mendarat di dalam perut. Satu-satunya efek samping ketika mengkonsumsi Milko adalah kenyang. Materi yang padat di dalam minuman ini membuat saya kekenyangan karena pertama kali meminum Milko adalah setelah saya santap siang.

Kenyangnya cukup awet paling tidak satu jam dari waktu makan. Walaupun mengandung susu namun tidak membuat mules.

Sereal yang terkandung di dalam Milko tidak terlalu terasa karena serealnya seperti terlarut dalam air sehingga yang dirasakan nantinya cukup kenyangnya saja. Jadi ada hal baru untuk menambal perut dengan praktis selain biskuit dan snack bar.