victims

Monday, December 13, 2010

erupsi hati

segala guguran, awan panas, gempa vulkanik, tektonik, tremor, aliran lahar dingin, suara gemuruh dan segala produksi gunung yang merupakan ikon jogja dua bulan terakhir.
semua dihitung berapa besarnya, berapa kali terjadi dan pukul brapa itu terjadi.


rumah hancur, ternak mati, manusia hangus, kebun rusak, salak busuk, rumah berdebu, gangguan pernafasan dan disertai gugurnya mbah maridjan juga mendukung pengakuan akan betapa besarnya letusan gunung merapi periode ini.


yak, bencana ini tidak hanya membuka pintu hati orang dalam negeri namun hingga uni eropa pun ikut membantu secara finansial dan logistik. milyaran terkumpul dari bencana ini. kekuatan bencana memang dahsyat. semua stasiun TV membuat program peduli untuk bencana-bencana yang ada di Indonesia, entah wasior, mentawai dan merapi yang seakan-akan mereka adu kepercayaan masyarakat dengan adu besar penerimaan sumbangan.


tapi bukan masalah duit-duitan yang gw bahas.


tapi masalah apa yang ingin merapi ajarkan buat kita.


gugur gunung
sebuah istilah tentang gotong royong, sebuah lagu yang berisi tentang bagaimana manusia mengamalkan hal yang dulu diajarkan ketika masih belajar PPKN , rela berkorban, tenggang rasa, berjiwa besar, lapang dada dan tolong menolong.


sesuatu yang mungkin secara gak sadar merapi berikan pada kita.


kira-kira 1,5 minggu gw habiskan di tempat penampungan logistik dan dapur umur pengungsian. dan gw sempet tidur bareng susu-susu bayi, baju-baju bekas dan sabun tanpa merk.


ada sesuatu yang mengikat disana, bukan materai 6000 tapi situasi yang telah mengikat gw untuk stay disana dan ikut bantu-bantu walau kadang ga terlalu mutu. setelah lama disana, keakraban pun terjadi. banyak orang yang tadinya asing, menjadi kawan dengan tiba-tiba, ehm oke, ini lebih dari sekedar kawan situasional yag hanya menggandeng ketika masih di tempat pengungsian. ini berlanjut hingga 2 menit lalu dimana grup dari dapur umum pengungsian di facebook, updated . dan itu pukul 2 pagi


see ?


besarnya letusan merapi ternyata berbanding lurus dengan besarnya erupsi perasaan yang di hasilkan oleh manusia-manusia di bumi. 


manusia dibumi maksud gw, bukan manusia yang datang ke tempat pengungsian tanpa foto bareng relawan pake spanduk gede dan pamer jempol kepada fotografer. dan lambang partai apapun, dan bukan dengan stiker gede di kardus indomie SUMBANGAN PRESIDEN REPUBLIK IND*NESIA 

No comments: