beruntunglah mereka yang tidak gugur dalam perjuangan akademik ini. karena gw udah tau betapa berkeringatnya untuk menempati kost yang gw sewa sekarang.12 jam hampir tak ada rasa lagi.
ribuan nomor soal menjadi latihan
detik di jam dinding menjadi cambuk.
apalagi biasanya di bimbel - bimbel selalu nempel, hitung mundur menuju hari H ujian.
misalnya
SIMAK UI
14 hari lagi
sebenernya hal ini sangat asu. tapi seru juga.
mood sangat berperan dalam pembelajaran
dikala mumet karena stalaktit dan retur pembelian, bahkan keasaman dan majas , jangan harap bisa di ajak bercanda. lawak-lawakan dalam kelas bimbel terkadang hanyalah angin lalu. bagi wanita terkadang hal ini tercampur oleh pra-menstruasi syndrom yang memparah keadaan hati dan pikiran.
mager adalah musuh orang yang memang mau kuliah di negeri.
layak ditiban setan, dimanja oleh AC dimana diluar adalah 3 hektometer dari neraka, plus playlist lagu ciamik. tubuh seakan berkata
"aduh, gw butuh apa lagi sih, hidup gw begini aja tiap hari juga gapapa"
kemalasan adalah musuh besar semua yang bimbelnya murah, karena di bimbel mahal, mayoritas penduduknya dengan tidak kuatir bisa masuk swasta jikalau negeri menolaknya.
tapi itu anomali sih.
dibimbel tempat gw bernaung, yaa semangat itu menular, dari mereka ke mereka yang lain, dari anak IPA ke IPS, dari kelas ke kelas, dari individu ke individu dan seterusnya.
nyesek adalah belajar bareng tapi yang ketrima adalah temen kita yang padahal gak pernah pisah kelasnya, gak pernah bolos kelas, buku panduan pun sama tapi ternyata nasib berbeda.
dan itu selalu terjadi setiap tahunnya. jadi harap maklum.
semua orang punya rejekinya.
nah rejeki.
semua orang punya jalannya dan rejekinya.
ketika gw gak dapet UI, sebenernya agak down juga.
dan gak berubah sampek ternyata gw dapet UGM.
setelah itu gw disadarkan oleh suara wanita yang berkata, "emang rejekinya disitu kali"
dari kata itu gw simpulkan dengan rapih, begini..
ketika kita gagal merengkuh sesuatu yang padahal sudah dengan keyakinan teguh, maka itu adalah bukan jalanmu itu bukan rejekimu.
kalo di tanya dimana, ya semua adalah kuasa yang di atas.
manusia hanya berencana, tuhan tak pernah tertawa.
manusia penuh rencana pun, tuhan takkan tertawa
namun ketika manusia menangis karena gagal, barulah tuhan tertawa, sambil berkata..
"anda cuma wayang, saya yang jadi dalang"
"anda boleh banyak bayang, tapi selalulah ingat saya yang selalu tampil menghilang"
kira kira begitu.
kesulitan yang dialami ketika berjuang demi kursi di universitas negeri tidak akan terulang kembali.
dunia perkuliahan terlihat tenang namun tajam bagai pedang.
semua terlihat tanpa tekanan, penuh kesenangan.
namun hal ini lah yang membuai mahasiswa kerealita hidup
realita hidup adalah kehidupan yang tak lagi seperti yang dipelajari saat PPKN.
semua kadarnya menyedikit.
tolong menolong, tenggang rasa, lapang dada sampai rela berkorban jangan terlalu jadi panduan.
kalahkan dirimu sebelum kalahkan orang lain.
kebebasan adalah belenggu jika badanmu penuh panu