victims

Thursday, January 19, 2017

Sexy Back

Pertanyaan yang selalu muncul ketika menonton pertunjukan musik atau dalam tugas jaga panggung. "Kenapa sih pada seneng banget yang foto-foto atau yangrekam rekam video ini naik-naik atau ambil gambar lewat dari belakang panggung ?"
mungkin ingin mencari ((sudut pandang lain)) ya. 

Tapi kan gambar itu lebih bagus kalau ada muka artistnya, kemudian lampunya juga lebih jelas atau alat yang dimainkan juga lebih terlihat kan. Apa yang didapat sih kalau ambil gambar dari backstage / sidestage yang mana disitu yang sering ketutup oleh orang-orang lain (termasuk saya yang kadang sengaja ngalang-ngalangin :p).

kenapa foto-meng-foto atau rekam merekam di atas / belakang panggung itu tidak baik ?
jawabannya simple, karena mengganggu.
mengganggu siapa ?
Pertama, artist. 
Mungkin saja artist jadi terganggu karena menjadi tidak fokes ketika bermain myuzik.
Kedua, kru panggung.
Mungkin saja ada tindakan atau aktivitas yang mana terhalangi karena adanya seseorang yang seharusnya tidak disitu. Lebih ditakutkan lagi jika ternyata ada barang yang rusak, kabel yang tersenggol, alat terinjak dan lainnya yang membuat pertunjukkan runyam.
Ketiga, Penonton
Panggung disediakan untuk artist mempresentasikan karyanya dan bergembira bersama penonton. hore-hore. Ketika ada orang lain di atas panggung pastinya menjadi fokus lain yang mana..

"WOY GW MAU NONTON XENA XENITA, BUKAN ELU !"

Keempat, fotografer / videografer lain.
Untuk mengambil gambar di panggung ada banyak unsur yang memperindah, yakni kehadiran artistnya itu sendiri, alat musiknya, lampu, asap dan seterusnya. Gagal sudah keindahan itu jika ada objek lain yang tau-tau ada disitu menodai objeknya, dan hal lain yang mungkin cuma bisa dipahami oleh fotografer atau videografer panggung.

Kelima, yang bikin acara
baik itu EO, atau kampus atau perseorangan atau sebuah lembaga dan apapun itu sebutannya. Bisa jadi ada omongan 

"gimana sik ini yang bikin acara, gua mau nongton Apoy Wali solo gitar malah ditutupin rangorang motret / mideo"

"TAPI KAN SAYA PANITIA MAS ?"

Yes, panitia pun harus menghindari hal ini sebenarnya. Kru panggung yang punya kepentingan lebih saja harus seminim mungkin outframe dari panggung. Jika ada fotografer/videografer resmi artist pun harus melewati izin Stage Manager. Treatment saya sendiri biasanya saya berikan waktu di satu lagu. entah lagu yang mana yang kiranya sang fotografer/videografer bisa dapat gambar bagus. Mungkin dilagu itu memang sang artist cukup atraktif atau alasan lainnya.

Hal ini terlalu kerap terjadi sehingga sepertinya butuh aturah khusus yang harus diketahui secara umum mengenai foto-meng-foto dan video-meng-video di dalam suatu pertunjukkan. sebuah aturan yang memang dibahas secara masif oleh orang berpengaruh di dunia pertunjukkan baik musik, tari, teater dan lainnya agar banyak orang sadar dan mengetahui bahwa yang mereka lakukan itu kurang baik bagi banyak pihak.

Begitu kira-kira keluh kesah saya yang siapalah ini hanya buruh angkut di panggung yang kadang masih suka in-frame panggung amerga ketakutan yang tinggi karena pertunjukkan yang kelewat atraktip. Jadi maap kalo ada yang kena larang saya kalo kebetulan saya yang jaga panggungnya. begitu.


Sarapan Jazz 2017
(gambar agak burem, makelum hape korea)
Coba liat pemandangan begini, lebih enak kan.

No comments: