victims

Tuesday, October 30, 2012

PRO-dhoun

“Untuk berada di bawah sebuah pemerintahan 
adalah menerima nasib untuk
 diawasi, diinspeksi, dimata-matai, diarahkan, dikekang oleh hukum, dianggap sebagai sebuah statistik, diatur, diwajib-militerkan, didoktrinisasi, dikotbahi, dikontrol, dicek, diberikan perkiraan-perkiraan, diberi nilai, disensus,diperintah, 
oleh 
segelintir mahluk yang sama sekali tidak berhak maupun mempunyai akhlak kebijaksanaan yang lebih tinggi. 

Untuk berada di bawah sebuah pemerintahan 
adalah menerima nasib untuk dipaksa terlibat dalam setiap operasi, setiap transaksi, untuk diregister, untuk dihitung, untuk dipungut pajak, untuk diberikan stempel, untuk diukur, untuk diidentifikasi lewat nomor, untuk diases, untuk diberikan lisensi, untuk diotorisasi, untuk ditegur, untuk dicegah, untuk dilarang, untuk direformasi, untuk dihakimi, untuk dihukum. 

Untuk berada di bawah pemerintahan adalah, 
atas nama utilitas publik dan kepentingan umum, menerima nasib untuk ditempatkan di bawah kontribusi, diperbudak, ditipu, dieksploitasi, dimonopoli, diperas, ditekan, dibohongi, dirampok, dan jika ada perlawanan sesedikit apapun, maka hal yang akan diterima adalah diberikan represi, didenda, difitnah, dilecehkan, diburu, disiksa, dipukuli, dilucuti, diusir, dicekik, dipenjarakan, dijatuhi hukuman, dikutuk, ditembak, dideportasi, dikorbankan, dijual, dikhianati; dan di atas segalanya; dimaki, diejek, dicemooh, dimarahi, dicabut kehormatannya. Itulah pemerintahan; itulah keadilannya; itulah moralitasnya,”

No comments: