victims

Thursday, May 17, 2012

#31harimenulis 12

Pinguin Berbulu Domba
"menuju puncak"

awan-awan cirrus berlarian kesana-kemari layaknya lebah ditaman. matahari melotot tak berkedip. 
"hari yang indah untuk menang" ujar pinguin berbulu domba sambil mencatok bulu-bulunya dibagian leher. sementara itu landak tumpul bertaring juga mengamplas jarum-jarum tubuhnya yang tumpul. 
setelah mereka semua siap, pertarungan penting bagi mereka berdua dimulai.
untuk pinguin berbulu domba ini penting untuk beranjak ke level berikutnya, dan bagi landak ini penting agar ia dapat pamer kemenangan kepada gurunya yang selalu merendahkannya. sang guru mengamati lewat livetweet di twitter.


udara sekitar arena pertandingan menjadi dingin mencekam. awan-awan cirrus menyatu menjadi kumulunimbus. menghitam sedikit petir dan bau-bau hujan.


pinguin berbulu domba menyiapkan ajian-ajian untuk menyerang landak tumpul bertaring. keduanya sangat serius. dan pinguin berbulu domba menyerang duluan dengan ajian, bulu-bulu hantu. bulu dari pinguin berubah menjadi duplikat dari pinguin berbulu domba. ada puluhan jumlahnya. semuanya sama kuat dan bersama-sama menyerang landak tumpul secara serentak dengan tinju pelipur lara.


"HIAAAAAAATTTT" secara kompak pula mereka mengatakan ini.


"ajian murahan" timpal landak tumbul bertaring.


sang landak konsentrasi penuh dan tiba-tiba 


"HUATCHIIIIIIIII" landak tumpul bertaring mengeluarkan jurus legendaris dari perguruan momogi. bersin penghancur sukma.

pertarungan makin seru


sudah hampir gelap hari itu dan mereka tak henti adu ajian-ajian dari perguruan di seluruh dunia bagian selatan.


pinguin memutar otak. iya tak bisa terus bertarung, ada yang harus ia kejar di barat.
segala tak tik di otak atik dalam waktu singkat.


pinguin berbulu domba akhirnya menemukan jawaban. ia mengeluarkan jurus murahan kembali. 
"HUHAH HUHAH HUAAAAAH"
ia menyebarkan semua bulu-bulunya kesegala penjuru panggung pertarungan sehingga segalanya menjadi putih.


"mengulang ajian yang gagal, bedon sekali kau ping.."


seketika semua bulu tersebut berubah menjadi pinguin berbulu domba yang lebih banyak dari awal. kini ratusan dan menutupi seluruh arena. tidak ada yang terlihat disana kecuali kawanan pinguin yang berbulu domba sedang berlarian menuju landak tumpul bertaring. dalam hitungan detik, semua kawanan tersebut meledak dan menjadi bulu kembali. dibalik tumpukan bulu domba sang landak terkulai tak berdaya. terengah-engah dan tak ada daya lagi untuk bergerak.


pinguin berbulu domba menang.


ternyata untuk mengalahkannya, pinguin berbulu domba hanya menutup hidung sang landak yang sedang repot diserang oleh ratusan pinguin berbulu domba. sehingga ia tidak bisa mengeluarkan ajian bersin yang seperti tadi...


pinguin berbulu domba akhirnya menuju level berikutnya dengan kapalnya yang gagah berani. ia memenangkan 4 peti emas dan 9 dirigen arak yang 25%nya sudah disumbangkan kepada pengemis pantai.


dengan begitu perbekalan mereka cukup untuk pelayaran 3 minggu kedepan.


"mari kita songsong level berikutnya..." ujar elang codet




bersambung...

No comments: